Skip to main content

Solo Traveling ke Bali: My First Journey!

Nusa Dua, Bali

Libur sejenak menghilangkan penat merupakan keinginan banyak orang, tetapi tidak semua orang dapat menikmati hal tersebut disebabkan beberapa kendala seperti waktu, finansial, kondisi kesehatan, dan lainnya. Salah satu masalah yang kerap dihadapi adalah tidak memiliki teman untuk menghabiskan waktu bersama. Banyak orang yang memilih untuk menghabiskan waktu liburan seorang diri tanpa ditemani oleh seorang teman.

Solo traveling sudah banyak dilakukan oleh wisatawan yang ingin menghabiskan masa luangnya dengan mengunjungi tempat-tempat yang dapat membantunya refreshing atau setidaknya pernah menginjakkan kaki di tempat tersebut. Kegiatan ini dapat membantu menjernihkan pikiran dan menghilangkan rasa penat. Namun tidak semua orang memiliki keberanian untuk melakukan solo traveling dengan berbagai alasan. Disini aku akan menceritakan perjalanan solo traveling-ku ke Bali.

This is my story.

Perjalananku dimulai pada pertengahan tahun 2019 saat libur semester tiba, usiaku masih 19 tahun kala itu. Aku teringat bahwa seorang temanku sedang menjalani program internship di sebuah hotel berbintang di Bali dan aku ingin mengunjunginya. Rencanaku yang mendadak dimulai dan aku belum memiliki persiapan apa-apa kecuali tiket yang baru saja aku beli. Aku terus memikirkan apa saja yang harus dibawa ketika memutuskan solo traveling.

Sebelumnya, aku tidak pernah menghabiskan masa liburan di luar kota sendirian, namun aku sering menghabiskan waktu sekadar ke coffee shop atau mall tanpa seorang teman. Dalam keadaan bingung aku mulai melihat barang apa saja yang setidaknya dapat dibawa saat mengelilingi Bali. Beberapa barang penting yang harus aku bawa adalah dompet beserta isinya, charger, pembalut, powerbank, earphone, mini notebook dan pena.

Hari yang ditunggu pun tiba. Aku berangkat dari Jakarta pada siang hari dan tiba di Bali menjelang sore hari. Satu hari sebelumnya aku sudah booking sebuah kamar di salah satu homestay yang terletak di daerah Kutuh. Selama perjalanan dari bandara ke penginapan, aku dibuat terkesima oleh pemandangan Bali yang menyejukkan mata dan sikap ramah pengemudi taksi yang mengantarkanku. Kami berbincang cukup lama dan beliau juga merekomendasikan tempat-tempat wisata yang ramai pengunjung.

Tiba saat aku sampai di penginapan bernama Summer Homestay yang sesuai dengan ekspektasiku. Lingkungan yang nyaman, jauh dari hiruk pikuk, pemilik yang ramah, bersih, dan anjing peliharaan pemilik yang menggemaskan menyambutku. Saat aku membuka pintu kamar, sebuah kasur berukuran besar dan empuk dengan beberapa bantal terlihat sangat nyaman dan aku langsung merebahkan badanku yang sudah cukup lelah. Di saat itu juga aku menghubungi temanku dan ia segera datang ke lokasi penginapanku.

Sore itu kami memutuskan untuk mengunjungi Pantai Balangan yang jika dilihat dari Google Maps berjarak sekitar 8 km dari homestay-ku. Ketika sudah sampai, kami disambut oleh angin pantai yang cukup menyejukkan meskipun sinar matahari masih cukup menyengat di kulit. Terlihat masih banyak turis yang melakukan foto pre-wedding yang aku pikir mereka berasal dari China atau Taiwan.

Pantai Balangan, Bali

Ketika jam sudah menunjukkan hampir pukul 6 sore, kami segera meninggalkan lokasi dan memilih untuk makan malam di sebuah warung sate yang letaknya cukup jauh dari Pantai Balangan yang menurut temanku cukup enak. Setelah itu kami memutuskan untuk pulang karena temanku harus memulai pekerjaannya pada jam 4 pagi dan badanku juga sudah lelah.

Sate Ayam, Bali

Keesokan paginya, aku kembali memulai perjalananku dengan sarapan di sebuah rumah makan yang lumayan terkenal, Nasi Campur Bu Oki. Cita rasa dan rempah yang khas membuat makanan yang kupesan terlihat menggugah selera. Setelah selesai, aku mengunjungi Nusa Dua. Sejenak aku menikmati dan melihat banyak toko yang menjual pakaian, aksesoris, dan lainnya. Hari yang panas membuat tenggorokanku kering, aku mampir ke Starbucks sambil mengisi daya smartphone-ku.

Warung Nasi Campur Bu Oki, Bali

Setelah itu aku lanjutkan kembali ke Pantai Nusa Dua sambil menikmati angin yang kencang dan melihat ombak laut yang bergejolak bersama para wisatawan. Tidak lama aku berada disana, aku memutuskan pergi ke daerah Kuta menjelang sore hari. Terlihat sangat ramai jalanan dan dipenuhi oleh banyaknya wisatawan yang menghabiskan waktunya. Rasanya cukup melelahkan menghabiskan waktu liburan seorang diri, tetapi aku masih memiliki keberanian walaupun terkadang aku membutuhkan teman untuk mengobrol.

Nusa Dua, Bali

Disitu aku hanya berkeliling mengitari mall yang kian ramai pengunjung. Aku memutuskan untuk berjalan keluar dari area tersebut dan membeli buah tangan untuk teman-teman dan keluargaku. Sesudahnya, aku mencicipi gelato di sebuah gerai yang pada awal aku datang tidak ada pengunjung. Gelato tersebut memiliki rasa yang tidak terlalu manis dan bahkan melampaui ekspektasiku, it was tasty and flavourful! Rasa yang sangat aku suka untuk sebuah dessert. Sayangnya, aku lupa nama gerai tersebut namun masih terletak di area Kuta. Ketika jam sudah menunjukkan sekitar hampir pukul 11 malam, aku langsung memesan ojek online untuk kembali ke homestay.

Beachwalk Mall, Bali

Gelato, Bali
    

Keesokan paginya, aku mengisi perut di McDonald’s terlebih dahulu sebelum mengunjungi Garuda Wisnu Kencana atau biasa disingkat GWK. GWK yang masih sepi pengunjung pun terlihat sangat nyaman dari luar. Tiket sudah kupegang dan aku masuk ke area GWK dan berjalan menanjak ke arah patung besar tersebut berada. Angin sepoi-sepoi membuat rambutku harus diikat agar mataku nyaman melihat pemandangan di sekelilingnya.

Garuda Wisnu Kencana, Bali

Ketika sudah merasa puas melihat pemandangannya, aku kembali turun ke bawah dan melihat sudah banyak pengunjung yang datang di sekitar area batu-batu besar. Aku berjalan mengelilingi area tersebut untuk mengambil banyak foto. Setelahnya aku hadir di sebuah acara yang menampilkan tarian yang menarik dengan wisatawan lainnya. Rasa haus dan lapar sudah kurasakan, aku mampir ke sebuah café dengan memesan teh dan sandwich. Teh yang kupesan cukup enak dan tidak terlalu manis.

Tea and sandwich, Bali

Rasa kantuk yang kurasakan membuatku ingin kembali ke homestay. Aku memutuskan untuk pulang karena merasa lelah dan ingin beristirahat.

Di hari selanjutnya, aku tidak pergi kemana-mana dan hanya ingin menghabiskan waktu  untuk bersantai di homestay. Aku membuka sebuah aplikasi untuk memesan makanan, aku menemukan sebuah restoran yang menjual nasi goreng ikan asin. Aku sangat jarang mencicipi ikan asin, namun karena penasaran ingin mencoba, aku memesannya. Saat makananku datang, rasanya cukup enak dengan ikan asin yang banyak.

Nasi Goreng Ikan Asin

Pada esok harinya, aku menyewa sebuah motor dari pemilik homestay dan berkelana mengelilingi Bali. Aku pergi ke Pantai Pandawa pada pagi hari dan menikmati sejuknya angin dan pemandangan seorang surfer yang sedang berlatih. Setidaknya kuhabiskan hampir 2 jam disana dan ingin pergi ke sebuah mall untuk singgah ke gerai Starbucks. Aku membawa motor sambil membuka Google Maps.

Pantai Pandawa, Bali

Tetapi karena aku tidak terbiasa membaca Google Maps, aku tersesat selama 3.5 jam di jalanan. Mall tidak kutemukan, tapi rasa lelah dan panas yang kudapatkan. Akhirnya aku berhenti di sebuah mini market untuk membeli snack dan kembali melihat arah pulang. Aku mencoba membuka aplikasi Waze untuk menuntun arah pulang. Ternyata, jarak aku tersesat cukup jauh dan memakan waktu lebih dari 30 menit untuk sampai ke homestay.

Sebelum tersesat

Saat sudah sampai, aku langsung mandi dan bersih-bersih kemudian beristirahat karena tersesat di jalanan membuatku penat. Setelahnya, aku tidur dan terbangun di sore hari untuk mengembalikan motor yang kusewa kepada pemiliknya.

Esok harinya aku memutuskan untuk tidak melanjutkan perjalananku mengelilingi Bali karena merasa masih sangat lelah dan takut tersesat. Temanku memutuskan untuk menginap dan menemaniku di homestay tersebut dan kami memasak di dapur umum yang tersedia di homestay.

Pagi harinya, kami ingin mencoba makanan yang dibuat oleh pemilik homestay dan cita rasanya sangat khas dan enak! I like its fried rice and now I miss it! Rasa yang tidak mengecewakan dan sangat berbeda. Menjelang siang hari, aku menemaninya kembali ke tempat tinggalnya sebelum melanjutkan perjalanan kami. Setelahnya, kami mampir ke toko oleh-oleh untuk membeli buah tangan dan pie susu untuk keluargaku. kami makan siang di McDonald’s dan kemudian pergi ke gerai Starbucks. Kami berkeliling sebentar karena hari itu adalah hari terakhirku di Bali.

Nasi Goreng khas Summer Homestay, Bali

Menjelang sore hari, kami kembali ke homestay karena keesokan paginya temanku harus kembali bekerja.

3 Agustus 2019 aku harus bangun pada jam 4 pagi dan mandi untuk bersiap-siap ke bandara. Aku sudah berjanji kepada pemilik homestay yang akan mengantarku ke bandara pada jam 5 pagi, karena pesawatku akan berangkat pada jam 7.45. Aku masih menikmati jalanan Bali yang sepi pada waktu Subuh dan untungnya suasana bandara juga tidak ramai. Aku membeli lagi pie susu di bandara karena penasaran dengan merk yang berbeda.

Ngurah Rai International Airport, Bali

Beberapa hari menghabiskan waktu di Bali sangat menyenangkan bagiku, namun juga menjadi pelajaran untuk memahami Google Maps agar tidak tersesat kembali. Solo traveling pertamaku membuatku memiliki sedikit rasa keberanian meskipun aku seorang introvert dan memberikan pengalaman yang sulit dilupakan. Thank you, Bali.


Author: Elsa Louserna

Sumber gambar: Elsa Louserna

Comments

Popular posts from this blog

Identifikasi Menu dan Ikon pada Microsoft Word 2007

Ketika Anda memulai program Microsoft Word 2007, maka jendela program tersebut akan terbuka. Selanjutnya layar monitor akan menampilkan sebuah lembar kerja kosong (black document) dengan ukuran kertas standar, yaitu letter (8,5 x 11 inchi). Perhatikan tampilan jendela Microsoft Word 2007 pada gambar berikut, yang memiliki perbedaan dari versi sebelumnya. Pada Microsoft Word 2007 terdapat menu dan ikon: 1. Menu Tab Jendela ini umumnya berisi menu, tool, dan fitur lainnya yang memiliki fungsi tertentu. Tampilan MS         Word 2007 memiliki lingkungan kerja yang terdiri dari tab-tab yang berisi kumpulan toolbar. Secara keseluruhan, terdapat 7 baris tab utama dalam Microsoft Word 2007. Ketujuh tab tersebut terdiri atas Home, Insert, Page Layout, References, Mailings, Review, dan View. Masing-masing tombol yang terdapat pada setiap tab Microsoft Word 2007 secara maksimal. Berikut ini adalah tampilan dan masing-masing tab dalam keadaan aktif beserta kelengkapan tom

Kegunaan Menu Ikon pada Program Microsoft Word 2007

Microsoft Word menggunakan menu dalam menjalankan suatu instruksi atau perintah. Pada umumnya semua menu yang berada pada program pengolah kata Microsoft Word 2007 sama dengan versi sebelumnya, Microsoft Word 2003, namun letak dan tampilan menu serta ikon pada Microsoft Word 2007 berbeda dengan program aplikasi Microsoft Word 2003.             Setiap menu dan ikon yang ada memiliki fungsi dan peranan masing-masing. Pada dasarnya keberadaan setiap ikon dan menu bertujuan untuk membantu dan mempermudah dalam melakukan pekerjaan dengan aplikasi Microsoft Word. Agar dapat merasakan keunggulan sebuah program pengolah kata, pengenalan setiap menu-menu yang berada di dalamnya sangatlah penting.             Pada program aplikasi Microsoft Word 2007, terdapat tujuh (7) tab menu standar yang dapat digunakan dengan masing-masing fungsi yang berbeda. 1.       Tab Home Tab Home memiliki submenu Clipboard, Font, Paragraph, Styles, Editing. a.        Clipboard Submenu Clipboard besert

Lirik Lagu Da Endorphine - Purn-Sa-Nit

Endorphine - Purn-Sa-Nit  Purn kon neung ap ruk tur (There's a friend who secretely loves you) Gep ngum kwarm lup nun yoo pai nai (She has kept in hidden deep inside) Gaw mai koey pert purie pai (She has never revealed it) Dui glua ja sia jai ja sia tur (With fear of getting hurt and losing you)     Pit bungyoo tung naan (I've disguised it for so long) Lae mun ut un jai (And it has been frustrating me) Ying row glai chit gun ying wun wai (The closer we become, the more anxious I get) Tur sop tah glub lop tah tur yoo reuay pai (You catch me looking and I avert my eyes everytime)   (*) Hahng kae ping euam meu (You're only on arm's reach away) Tae mun keu san glai (But it seems so far) Ying tur pen meuan purn sa nit (The closer we become as friends) Ying mai mee sit ja bauk pai (The less entitled I am to tell you) Hahk pen krai mai chai tur (If that someone wasn't you) Suk wun aht hai roo aht bauk p