A. Hakikat
Ilmu Pengetahuan
Ilmu pengetahuan atau sains secara
sederhana diartikan sebagai akumulasi pengetahuan yang sistematis. Menurut J.
Dewey, kegiatan berpikir ilmiah atau berpikir rasional bijaksana adalah
termasuk berpikir reflektif.
Reflective Thinking dilakukan
melalui 6 tahapan, yaitu:
1. The
felt need, dirasakan dan disadari adanya kebutuhan untuk memecahkan suatu
masalah.
2. The
problem, menyadari makna penting suatu masalah dan berusaha untuk
merumuskannya.
3. The
hypothesis, yaitu gagasan berdasarkan kajian teoretis untuk yang bersifat
praduga yang masih memerlukan pembuktian untuk dijadikan sebagai konklusi
akhir.
4. Collecting
data as evidence, mengumpulkan data, fakta dan informasi untuk dijadikan
sebagai bahan pembuktian melalui pengolahan data untuk menguji kebenaran
hipotesis.
5. Concluding
belief, mengambil kesimpulan berdasarkan hasil pembuktian.
6. The
general values of the conclusion, mengadakan implikasi dengan atau terhadap
peristiwa lain, baik yang terjadi pada masa kini maupun waktu yang akan datang.
Dalam
kegiatan penelitian tidak terkecuali penelitian geografi memiliki karakteristik
berpikir reflektif sebagai suatu kegiatan ilmiah. Namun dalam pelaksanaannya,
penelitian geografi memiliki karakteristik tersendiri sesuai dengan geografi
sebagai ilmu yang memilliki body of knowledge, sehingga penelitian geografi
akan berbeda dengan penelitian bidang studi lain.
Hakikat
ilmu sekurang-kurangnya harus:
1. Memiliki
objek studi.
2. Terdapat
ruang lingkup yang jelas.
3. Mengembangkan
metode tertentu.
4. Memiliki
asas dan konsep yang jelas.
5. Adanya
pengembangan teori.
B. Geografi
sebagai ilmu pengetahuan dan metodologi penelitian
1. Geografi
sebagai pengetahuan dan sebagai ilmu
Geografi
sebagai pengetahuan adalah pengetahuan geografi yang dapat dimiliki oleh setiap
orang tanpa melalui pendidikan formal, melainkan diperoleh melalui
pengalamannya.
Geografi
sebagai ilmu adalah sebagai suatu bidang kajian yang memiliki body of
knowledge.
Penelitian
geografi yaitu kegiatan ilmiah yang dilakukan dengan langkah-langkah secara
sistematis untuk memecahkan suatu permasalahan geografi yang meliputi ruang
sebagai suatu region sebagai objek penelitian.
2. Perkembangan
metodologi penelitian
Rummel
dalam bukunya Introduction to Research Procedures, mengemukakan 4 tahapan dalam
perkembangan metodologi penelitian, yaitu:
a. Period
of trial and error (periode coba-coba).
b. Period
of authority and tradition (periode bertindak sesuai tradisi).
c. Period
of speculation and argumentation (periode spekulasi dan argumentasi).
d. Period
of hypothesis and experimentation (periode hipotesis dan eksperimen).
Strabo merupakan tokoh
geografi pertama yang mengadakan penelitian secara ilmiah meskipun masih
dilaksanakan secara sederhana, namun telah menunjukkan adanya kegiatan
pengumpulan data, yakni data demografi dan data alamiah negara Mesir, yang
kemudian dibukukan dalam Penduduk Mesir.
C. Sifat
Studi Geografi
1. Studi
Kependudukan
Studi
kependudukan termasuk objek studi geografi. Studi kependudukan berkaitan dengan
segala aspek yang berhubungan dengan tingkat kemakmuran penduduk, baik pada
suatu wilayah tertentu maupun pada lingkup yang lebih luas.
2. Studi
Lingkungan
Studi
lingkungan menyangkut gejala dan masalah kehidupan manusia dalam kaitannya dengan
lingkungan tempat kehidupan tersebut berlangsung.
3. Studi
Sosial
Studi
sosial berkaitan dengan interaksi ilmu-ilmu social dalam menelaah gejala dan
masalah sosial yang terjadi di masyarakat. Gejala sosial adalah gejala yang
terjadi di masyarakat yang ditimbulkan oleh kondisi peristiwa, tingkah laku dan
sikap manusia sebagai makhluk sosial.
Comments
Post a Comment